Pemeliharaan induk



Untuk memperoleh produksi anak ayam yang banyak dan pertumbuhannya baik, perlu dipilih calon induk dan pejantan yang baik untuk bibit yaitu :

R Bentuk luar

Harus sehat, tegap penampilan, lincah, gesit, mata bulat bening dan bercahaya, rongga perut elastis dan lebar, bulu mengkilat, tidak ada cacat pada organ-organ tubuh seperti lumpuh, pincang, paruh bersilang.

R Umur ternak

Dipilih calon induk umur 6 bulan sampai 1 tahun dan pejantan berumur 8 bulan sampai 1,5 tahun.

R Berdasarkan pengamatan atau pencatatan

Dipilih calon bibit dari ayam-ayam yang mempunyai pertumbuhan cepat, produksi telur tinggi dan daya tetas tinggi dan tidak mempunyai sifat kanibalisme (saling mematuk), mampu mengasuh anak dengan baik..

Untuk mendapatkan tingkat kesuburan telur yang tinggi, maka perbandingan jantan dan betina yang dianjurkan adalah 1 : 10. maksudnya untuk 1 ekor ayam pejantan dapat mengawinkan 10 ekor ayam betina. Bila peternak hanya mempunyai 1 ekor ayam pejantan sedangkan ayam betina cukup banyak, maka telur yang dihasilkan akan mempunyai tingkat kesuburan yang rendah dan bila dierami angka tetasnya cukup rendah. Sebaliknya banyak pejantan yang dipelihara tentu tidak ekonomis karena akan diberikan pakan tambahan

Metoda untuk membedakan antara anak ayam jantan dan betina dapat dilakukan dengan:

(1) Japanese methode (vent examination) yaitu dengan melihat kloaka pada

umur satu hari

(2) Warna bulu (down colour)

(3) Chick sexing machine yaitu dengan melihat bayangan dari ovarium dan testesnya dengan mempergunakan alat khusus yang dirancang untuk tujuan tersebut.

0 Responses