Pemotongan paruh


Pemotongan paruh merupakan suatu keharusan dalam suatu usaha peternakan ayam untuk mendapatkan keuntungan.

Ada empat hal yang akan dicapai dengan adanya pemotongan paruh ini, yaitu :

- Menghilangkan sifat kanibalisme pada ayam

- Meningkatkan efesiensi dalam pemberian pakan

- Mengurangi terjadinya stress

- Menurunkan Konversi makanan.

Kanibalisme pada ayam merupakan kebiasaan saling mematuk diantaranya sesamanya yang merupakan naluri sejak lahir.

Konversi makanan adalah banyaknya amkanan yang dibutuhkan untuk tiap pertambahan berat badan per 1 kg. Pemotongan paruh yang dilakukan pada DOC atau berumur dibawah 1 minggu juga memberikan keuntungan dalam hal penanganan jauh lebih mudah dan paruhnya masih lunak, disamping itu apabila ayam mengalami stress akibat pemotongan paruh maka masih tersedia waktu yang cukup panjang untuk mengembalikan kondisinya kepada keadaan semula.

Untuk menghindari kemungkinan paruh kembali runcing pada umur 18 minggu (periode grower) dapat diatasi dengan cara memotong paruhnya sependek mungkin. Sebagai pedoman paruh dapat disisakan sepanjang 2-3 mm dari lubang hidung atau setengahnya dari panjang paruh semula.

Alat untuk memotong paruh disebut debeaking dan memotong paruh disebut debeaker.

Tipe alat pemotong paruh meliputi :

Ø IX

Ø MN2

Ø D

Ø K

Pemotongan Paruh

Tujuan pemotongan paruh:

(1) Mencegah kanibalisme

(2) Mencegah pematukan bulu

(3) Mengurangi ransum yang terbuang

Alat pemotong paruh digunakan yaitu electric debeaker.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemotongan paruh ini yaitu :

a. Pemotongan paruh dilakukan pada anak ayam umur 6 – 9 hari, dan paruh yang dipotong 1/3 dari panjang paruh bagian atas.

b. Pisau pemotong harus pijar, yaitu temperatur pisau sekitar 815 0C (1500 0F).

c. Harus teliti memotong paruh anak ayam lebih dari 500 – 600 ekor/jam.

0 Responses