Pemeliharaan induk



Untuk memperoleh produksi anak ayam yang banyak dan pertumbuhannya baik, perlu dipilih calon induk dan pejantan yang baik untuk bibit yaitu :

R Bentuk luar

Harus sehat, tegap penampilan, lincah, gesit, mata bulat bening dan bercahaya, rongga perut elastis dan lebar, bulu mengkilat, tidak ada cacat pada organ-organ tubuh seperti lumpuh, pincang, paruh bersilang.

R Umur ternak

Dipilih calon induk umur 6 bulan sampai 1 tahun dan pejantan berumur 8 bulan sampai 1,5 tahun.

R Berdasarkan pengamatan atau pencatatan

Dipilih calon bibit dari ayam-ayam yang mempunyai pertumbuhan cepat, produksi telur tinggi dan daya tetas tinggi dan tidak mempunyai sifat kanibalisme (saling mematuk), mampu mengasuh anak dengan baik..

Untuk mendapatkan tingkat kesuburan telur yang tinggi, maka perbandingan jantan dan betina yang dianjurkan adalah 1 : 10. maksudnya untuk 1 ekor ayam pejantan dapat mengawinkan 10 ekor ayam betina. Bila peternak hanya mempunyai 1 ekor ayam pejantan sedangkan ayam betina cukup banyak, maka telur yang dihasilkan akan mempunyai tingkat kesuburan yang rendah dan bila dierami angka tetasnya cukup rendah. Sebaliknya banyak pejantan yang dipelihara tentu tidak ekonomis karena akan diberikan pakan tambahan

Metoda untuk membedakan antara anak ayam jantan dan betina dapat dilakukan dengan:

(1) Japanese methode (vent examination) yaitu dengan melihat kloaka pada

umur satu hari

(2) Warna bulu (down colour)

(3) Chick sexing machine yaitu dengan melihat bayangan dari ovarium dan testesnya dengan mempergunakan alat khusus yang dirancang untuk tujuan tersebut.

Culling


Culling adalah suatu usaha untuk memilih ayam yang dikehendaki dan mengeluarkan ayam yang tidak dikehendaki yang disebabkan karena tidak produktif, sakit dan sebab lainnya yang dapat menimbulkan kerugian.

Culling biasanya dilakukan pada saat pemeliharaan berlangsung.

Manfaat culling :

N Mempermudah penanganan

N Memperbaiki efesiensi pakan dan faktor-faktor produksi lainnya

N Menekan angka mortalitas

N Menyeragamkan pertumbuhan

Beberapa faktor yang dapat mendorong pelaksanaan culling antara lain :

A Adanya atau timbulnya gejala-gejala penyakit yang segara dapat menular

kepada ayam-ayam lainnya

A Perbedaan bentuk morfologi

A Keseragaman ukuran dan berat badan ayam

Keuntungan dari Pengafkiran atau culling adalah :

Ü Kepadatan ayam dari persatuan luas ayam akan berkurang, sehingga

Ayam yang produktif akan lebih nyaman dan senang berproduksi

Ü Pengurangan kemungkinan adanya penyakit menyebar dari ayam

Yang kurang sehat atau kurang produktif

Ü Penambahan uang masuk dari hasil penjualan ayam yang afkir

Ü Jumlah keseluruhan ransum yang dibutuhkan perhari berkurang dan

efesiensi penggunaan ransum oleh ayam yang tinggal akan tinggi

Agar tidak terjadinya culling maka kita harus memilih bibit atau ciri induk produktif, diantaranya yaitu :

- Sehat dan tidak cacat

- Lincah dan tampak cerah

- Mata bersinar, bulu berkilat, bulu disekitar dubur bersih

- Paruh pendek dan kuat

- Jengger dan pial halus dan tidak keriput

- Badannya cukup besar dan perutnya luas

- Jarak antara tulang dan tulang belakang lebih kurang 4 jari

- Jarak anatara tulang pubis lebih kurang 2 jari

Tanda-tanda induk produktif dan non produktif


INDUK PRODUKTIF

PRODUKTIF

Kesehatan

Agresif, aktif, kulit lembut, berat badan sedang

Lemah, kecil atau terlalu gemuk, malas, timbangan berat

Bulu

Kusut, mudah patah, keras, agak kotor

Bersinar, agak kilat dan bersih

Mata

Bulat dan bersinar

Bentuk oval dan sayu

Jengger

Besar, merah , sempurna dan segar

Kecil, pucat dan kering

Cuping telinga

Besar , berminyak dan lembut

Bentuk tidak menarik, kasar dan kering

Lubang anus

Membesar, lebar, memanjang, basah dan pucat

Lubang kecil, mengkerut bulat, kering

Tulang punggung

Flexsible, tipis dan jarak kedua tulang lebar

Kaku, kasar dan jarak kedua tulang menyempit

Perut

Lembut, plexsibel, besar

Gemuk, besar, keras

Pigmen yang ada pada ras kaki kuning

Tidak nampak kuning

Nampak kuning

SILSILAH DAN RIWAYAT HIDUP INDIVIDU AYAM

Bibit ayam yang sekarang ini bersumber dari 4 jenis ayam hutan yang terdiri dari :

î Gallus gallus atau gallus bankiva

î Gallus Sonneratti

î Gallus Varius

î Gallus Lafayetti

Setelah manusia berperan didalam mempengaruhi perkembangan jenis ayam maka perbedaan antar jenis ini lebih menonjol lagi sehingga secara umum dewasa ini timbul istilah-istilah seperti :

M Kelas ayam

M Bangsa ayam

M Varitas ayam

M Strain ayam

M Kelas ayam adalah istilah yang dipergunakan untuk membedakan asal atau

tempat pembentukan ayam seperti ; Kelas laut tengah, Amerika dan lain-lain

M Bangsa ayam adalah istilah yang dipakai untuk membedakan sekelompok ayam dalam suatu kelas yang mempunyai sifat-sifat kebakaan tertentu dan khas seperti bentuk badan dan sebagainya.

M Varitas ayam adalah istilah yang dipakai untuk membedakan sekolompok ayam dalam satu bangsa yang mempunyai sifat-sifat yang mempunyai keturunan tertentu seperti warna bulu, jengger dan sebagainya

M Strain ayam adalah hasil karya seorang breeder dan biasanya sudah mempunyai fungsi yang khas dan selalu membawa nama perdagangannya (trade merk) dengan nomor kode seperti strain kimber 137Tatum T-173 dan lian-lainnya.

KLASIFIKASI AYAM RAS

Ada 2 cara untuk membuat klasifikasi ayam ras :

1) Berdasarkan penggunaan atau tujuan pemeliharaan atau nilai ekonomis yang disebut klasifikasi ekonomi

2) Berdasarkan tempat asal ayam yang disebut Klasifikasi Standard

a. Klasifikasi ekonomi

Klasifikasi ekonomi yang lebih umum disebut type ayam terdiri dari :

Ð Kelas petelur

Jenis ayam yang efesien untuk menghasilkan telur

Ð Kelas pedaging

Jenis ayam yang efesien untuk menghasilkan daging

Ð Kelas dwiguna

Jenis ayam yang efesien untuk menghasilkan telur dan daging

Ð Kelas Fancy

Jenis ayam untuk perhiasan, hiburan atau rekreasi

b. Klasifikasi standard

Klasifikasi standard ayam ini sebanyak 12 kelas dan kelas-kelas yang penting diantaranya adalah :

Ü Kelas amerika

Tujuan produksi telur, daging atau dua-duanya

Ü Kelas Asia

Tujuan produksi daging

Ü Kelas inggris

Tujuan daging dan telur atau dwiguna kecuali ayam cornish jenis pedaging

Ü Kelas laut atau mediterrania

Tujuan produksi telur

Ü Kelas polandia, hamburg, perancis dan continental

Dengan tujuan dwiguna dan yang lainnya sebagai fancy.

Pemotongan paruh


Pemotongan paruh merupakan suatu keharusan dalam suatu usaha peternakan ayam untuk mendapatkan keuntungan.

Ada empat hal yang akan dicapai dengan adanya pemotongan paruh ini, yaitu :

- Menghilangkan sifat kanibalisme pada ayam

- Meningkatkan efesiensi dalam pemberian pakan

- Mengurangi terjadinya stress

- Menurunkan Konversi makanan.

Kanibalisme pada ayam merupakan kebiasaan saling mematuk diantaranya sesamanya yang merupakan naluri sejak lahir.

Konversi makanan adalah banyaknya amkanan yang dibutuhkan untuk tiap pertambahan berat badan per 1 kg. Pemotongan paruh yang dilakukan pada DOC atau berumur dibawah 1 minggu juga memberikan keuntungan dalam hal penanganan jauh lebih mudah dan paruhnya masih lunak, disamping itu apabila ayam mengalami stress akibat pemotongan paruh maka masih tersedia waktu yang cukup panjang untuk mengembalikan kondisinya kepada keadaan semula.

Untuk menghindari kemungkinan paruh kembali runcing pada umur 18 minggu (periode grower) dapat diatasi dengan cara memotong paruhnya sependek mungkin. Sebagai pedoman paruh dapat disisakan sepanjang 2-3 mm dari lubang hidung atau setengahnya dari panjang paruh semula.

Alat untuk memotong paruh disebut debeaking dan memotong paruh disebut debeaker.

Tipe alat pemotong paruh meliputi :

Ø IX

Ø MN2

Ø D

Ø K

Pemotongan Paruh

Tujuan pemotongan paruh:

(1) Mencegah kanibalisme

(2) Mencegah pematukan bulu

(3) Mengurangi ransum yang terbuang

Alat pemotong paruh digunakan yaitu electric debeaker.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemotongan paruh ini yaitu :

a. Pemotongan paruh dilakukan pada anak ayam umur 6 – 9 hari, dan paruh yang dipotong 1/3 dari panjang paruh bagian atas.

b. Pisau pemotong harus pijar, yaitu temperatur pisau sekitar 815 0C (1500 0F).

c. Harus teliti memotong paruh anak ayam lebih dari 500 – 600 ekor/jam.

Perkandangan


Menyediakan kandang untuk pemeliharaan ayam merupakan sarana untuk intensifikasi pemeliharaan agar proses pemeliharaan dapat terkendali secara efesien sehingga dapat menghasilkan hasil produksi yang memadai.

Fungsi kandang ialah :

  1. Sebagai tempat berlindung
  2. Berkembang biak dan mempermudah penanganan ternak dalam proses produksi
  3. Pengawasan kesehatan
  4. Mempermudah vaksinasi dan lain-lain

Pada waktu mendirikan kandang perlu diperhatikan beberapa persyaratan yakni :

  1. Cukup mendapatkan sinar matahari
  2. Mempunyai ventilasi yang baik agar didalam kandang tidak pengap
  3. Letak kandang sebaiknya ditempatkan di tanah yang lebih tinggi dengan sistem drainase yang baik agar tidak becek
  4. Penetapan kandang tidak terletak pada jalur lalu lalang orang

Sesuai dengan fungsi kandang diatas maka yang perlu diketahui dalam pembuatan kandang ialah

    1. Prinsip-prinsip pembuatan kandang
    2. Macam-macam kandang

Prinsip-prinsip pembuatan kandang meliputi :

I Lokasi

I kontruksi kandang

I Peralatan dalam kandang

Macam-macam kandang

I Sistem

I Bentuk usaha

I Kegunaan

BENTUK KANDANG

Ada tiga bentuk kandang yang dihubungkan dengan sistem pemeliharaan :

- Kandang berpagar

Bentuk kandang yang sederhana dengan halaman tempat ayam dilepas dipagar sekelilingnya.

- Sistem postal

Bentuk kandang tidak mempunyai halaman untuk melepaskan ayam

- Sistem battery

Kandang yang berupa sangkar berupa kotak berderat-derat, dapat dibuat dari bambu atau kawat dan dapat diisi satu persatu atau kelompok.

Peralatan yang perlu disediakan untuk melengkapi sarana yang diperlukan dalam kandang yaitu :

Ä Tempat makanan

Ä Tempat minum

Ä Sarang bertelur

Ä Indukan atau brooder

Sehubungan dengan membangun kandang ukuran luas lantai dapat dipakai sebagai pedoman untuk mendirikan kandang yang diuraikan sebagai berikut :

Jumlah ayam/ekor

Umur ayam/minggu

Luas lantai/meter persegi

100

0-1

2-4

100

2-4

4-6

100

5-11

7-14

100

12

15-25

100

dewasa

25

Jenis pakan


Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha pemeliharaan ternak ayam. Walaupun peternak telah memilih bibit yang bagus, tempat pemeliharaan yang baik namum kalau makanannya tidak baik maka hasilnya pun tidak sebaik yang diharapkan..

SYARAT-SYARAT BAHAN PAKAN

Bahan yang dijadikan ransum ayam memang banyak sekali. Namun, sebagai pedoman hal-hal perlu diperhatikan dalam memilih bahan pakan adalah

ÿ Bahan ransum sebaiknya bukan bahan pakan pokok manusia

ÿ Terjamin pasokannya

ÿ Banyak terdapat disekitar kita

ÿ Baik kualitasnya

Ada beberapa jenis bahan pakan yang dapat digunakan sebagai pakan tambahan atau pakan utama ialah :

1. Bahan Sumber Energi

Bahan ransum yang merupakan sumber energi bagi ayam dibutuhkan dalam jumlah banyak, sekitar 25-60 % dari total pakannya. Seperti diketahui energi penting sebagai sumber tenaga, jika ayam kekurangan energi maka zat lain yang terdapat dalam tubuh ayam seperti protein dan lemak akan diubah menjadi energi.

Bahan ransum sumber energi diantaranya adalah :

õ Jagung

õ Dedak

õ Ubi kayu

2. Bahan Sumber Protein

Umumnya harga bahan sumber protein lebih mahal dari pada bahan sumber energi. Bahan sumber protein ini bisa berasal dari protein hewani dan protein nabati. bahan pakan sumber protein dibutuhkan sebesar 3-10 % dari jumlah pakannya.

Bahan sumber protein hewani ialah

ö Tepung ikan

ö Tepung cacing

ö Rayap

ö Laron

ö Bekicot

ö Tepung sisa daging

ö Kepiting

Bahan sumber protein nabati ialah

ö Bungkil kedelai

ö Bungkil kacang tanah

ö Bungkil biji kapuk

ö Bungkil kelapa

ö Tepung daun lamtoro

ö Tepung daun turi

ö Daun pepaya

ö Daun singkong

ö Bayam

ö Kangkung dan sebagainya

a. Bahan Sumber Mineral

Minelar bukanlah bahan yang diperlukan dalam jumlah banyak oleh ayam, porsi yang dibutuhkan ayam hanya 0,5-3 % dari jumlah total pakannya. Mineral berperan untuk menguatkan pertulangan pembentukan darah, pembentukan kulit telur dan sebagainya. Apabila ayam kekurangan mineral biasanya akan lemah, kekurangan darah dan gampang sakit. Perilakunya pun aneh misalnya sering mematuk telur temannya.

Bahan yang mengandung mineral antara lain :

ö Tepung tulang

ö Kapur

ö Garam

ö Dikalsium fosfat dll

4. Bahan Sumber Vitamin

Fungsi vitamin untuk ayam hampir mirip dengan mineral, ayam yang kekurangan vitamin akan lemah dan mudan terserang penyakit. Bahan yang mengandung vitamin biasanya hanya dibutuhkan dalam jumlah 0,5-1 % dari total pakan. Bahan pakan yang dipercaya mengandung banyak vitamin antara lain :

ö Minyak ikan

ö Premix

ö Multivitamin dll

5. Bahan Makanan Tambahan

Sebenarnya feed addtive ialah bahan makanan tambahan tidak mutlak diperlukan oleh ayam. Namun, jika diberikan bahan ini dapat membantu pencernaan makanan, mempercepat pertumbuhan atau membantu daya tahan ayam terhadap serangan penyakit.

Yang tergolong bahan makanan tambahan anatara lain :

ö antibiotika

ö Koksidiostat

ö Grit

ö Probiotik adalah koloni kecil bibit mikroba yang berasal dari lambung sapi

yang dikemas dalam campuran tanah, akar rumput dan daun-daunan atau ranting yang dibusukkan

BENTUK RANSUM

Ransum ayam biasanya disajikan dalam tiga bentuk yakni

N Tepung

Merupakan bentuk halus, mudah dicerna oleh ayam

ö Butiran kecil

Ialah ransum yang berbentuk butilan yang terdiri dari pecahan biji-bijian yang agak kasar (jagung) atau bahan yang memang dalam bentuk butilan seperti beras atau padi.

ö Bentuk hijauan

Adalah campuran bahan-bahan berupa sayuran atau sisa dapur yang diberikan kepada ayam.

Secara umum ayam membutuhkan zat gizi berupa protein sebagai zat pembangun tubuh, karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi serta vitamin dan mineral yang juga penting untuk perkembangan tubuhnya.

- ayam kampung berumur 0-4 minggu atau fase starter membutuhkan protein sekitar 19-20 %, energi 2.850 kkal/kg, Ca 1 % dan P 0,45 %

- Ayam kampung berumur 4-8 minggu atau fase grower I membutuhkan protein sekitar 18-19 %, energi 2.900 kkal/kg, Ca 1 % dan P 0,45 %

- Ayam kampung berumur 8-12 minggu atau fase grower II membutuhkan protein berkisar 16-18 %, energi 3000 kkal/kg, Ca 0,6 % dan P 0,4 %. Sementara ayam kampung dewasa berumur 18-24 minggu membutuhkan protein sekitar 16-17 %, energi 2850 kkal/kg, Ca 3,5 % dan P 0,55 %.

Agar pertumbuhan dan produktifitas ayam mencapai tingkat yang optimal maka pemberian pakan perlu disesuaikan dengan fase pertumbuhan dan sistem pemeliharan.

Fase pertumbuhan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Fase anak ayam umur 0-4 minggu

dalam fase ini diberikan pakan starter komersil 0-7 hari selanjutnya 8-30 hari diberikan pakan ayam ras starter dicampur dedak halus

2. Fase pertumbuhan umur 5-20 minggu

Ternak yang dipelihara terus-menerus dalam kurungan maka pakan harus disediakan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya dengan jumlah 30-90 gram diberikan pagi dan sore hari.

3 fase produksi umur 20 minggu keatas

pakan diberikan pada fase ini memerlukan sebanyak ± 90 gram/ekor/hari dengan perbandingan campuran pakan adalah 1:4:7 yaitu 1 bagian kosentrat, 4 bagian jagung dan 7 bagian dedak halus dengan 2 kali pemberian.

ZAT-ZAT MAKANAN DALAM TUBUH AYAM

S Air

S Karbohdrat atau hidrat arang

Adalah zat yang banyak terkandung dalam ransum ayam yaitu lebih kurang 75 % dari berat keringnya, hal ini disebabkan karena sebagian besar dari ransum terdiri hasil tumbuh-tumbuhan.

Pati adalah jenis karbohidrat yang paling umum terdapat dalam ransum. Sumber pati yang utama adalah jagung dan butilan jenis lainnya serta hasil-hasil ikutannya

S Lemak

S Protein

S Mineral

S Vitamin

TEKNIK PENYUSUNAN RANSUM

Ransum adalah sususnan dari beberapa bahan pakan dengan perbandingan tertentu sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi ternak.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyususn ransum ayam yaitu :

(1) Metode Coba-coba atau triar and error

(2) Metode bujur sangkal Pearson

(3) Metode aljabar

(4) Metode persamaan simulat

(5) Metode Matriks

(6) Metode Persamaan linear atau memakai teknologi komputer

(7) Metode feed mania

Seleksi


Langkah awal dari usaha memelihara ternak adalah tersedianya bibit, karena permulaan dari usaha peternakan adalah bibit ternak yang nantinya akan dipelihara dengan baik melalui sistem pemeliharaan yang efesien dan efektif.

Demikian halnya pada pemeliharaan ayam buras tidak lepas dari faktor kebutuhan bibit, oleh karena itu memilih bibit sangatlah penting artinya dalam menentukan berhasil tidaknya usaha yang dijalankan. Oleh karena itu yang perlu bagi peternak adalah pengetahuan dan ketrampilan tentang cara-cara seleksi agar mereka dapat memilih ayam-ayam yang baik untuk dipelihara. Seleksi adalah memilih individu-individu yang baik dan produktif untuk sifat-sifat ekonomi tertentu dari salah satu kelompok ayam dan ayam-ayam yang telah diseleksi itu harus diternakkan.

Pengetahuan tentang cara-cara seleksi ternak pada umumnya dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

A Pemilihan atas dasar individu

A Pemilihan atas dasar hasil produksi

A Pemilihan atas dasar silsilah

Ciri-ciri ayam betina yang baik :

A Kesehatan ayam artinya ayam tersebut secara individu tampak sehat dan tidak

cacat

A Lincah dan tampak cerah

A Mata bersinar, bulu berkilat dan bulu disekitar dubur bersih

Sedangkan untuk jantan ciri-ciri ayam jantan yang baik adalah :

A Sehat dan tidak cacat serta Tulang supit rapat

A Badannya kuat dan agak panjang

A Sayap kuat dan bulu-bulu teratur rapi

A Paruh bersih dan mata jernih

A Kaki dan kuku bersih dan sisik-sisik teratur

A Terdapat taji, baik taji yang runcing maupun yang kecil bulat seperti jagung

Pemeliharaan Broiler


Pemeliharaan ayam broiler yang baik adalah “all in-all out” artinya masukkan dan keluarkan. Cara tersebut dilaksanakan dengan dua cara yaitu :

  1. Sistem straight run artinya jantan dan betina digabungkan
  2. Sistem sexsing artinya jantan dan betina dipisahkan tujuannya untuk membedakan berat jantan dan betina, memudahkan dalam penjualan, menghemat pakan.

Persiapan kandang

- Kandang dalam keadaan bersih

- Menyediakan lingkungan yang nyaman untuk ayam

- Kandang terbebas dari kontaminasi mikrooganisme pathogen

Tahapan cuci kandang :

(1) Keluarkan seluruh peralatan dan rendam dengan desinfentan pada bak khusus

(2) Angkat kotoran dari dalam kandang

(3) Kerok semua gumpalan kotoran, baik yang ada di lantai, dinding maupun atap

(4) Sapu seluruh kandang sampai bersih

(5) Untuk kandang yang banyak kutu maupun serangga lain, lakukan lebih dulu pemakaian insektisida sebelum melakukan pencucian kandang

(6) Cuci seluruh kandang dan peralatan dengan bersih

(7) Kemudian lakukan pencucian seluruh kandang dengan air sabun atau deterjen

(8) Bilas kandang dengan air bersih sekali lagi

(9) Desinfektan seluruh pemakai kandang sekeliling didnding kandang dengan menggunakan desinfektan dan lakukan treatment lantai

(10) Diamkan kandang sekitar 1-2 minggu pada saat yang sama letakkan racun tikus disekitar kandang

(11) Tutup seluruh kandang sehingga tikus dan burung liar tidak dapat masuk

(12) Untuk kandang yang sebelumnya out break istirahat kandang lebih lama

dengan pemberian desinfektan sekali lagi

Persiapan Chick-In

õ Taburkan litter dengan ketebalan 5-10 cm

õ Pasang seluruh peralatan yang dibutuhkan sebelum DOC datang

õ Lakukan desinfektan sekali lagi setelah sekam dan peralatan terpasang rapi

õ Pembuatan brooding sebaiknya diletakkan ditengah kandang mengikuti panjang

kandang

Brooding

õ Menyediakan temperatur ideal

õ Kecukupan oksigen

õ Space serta akses terhadap tempat pakan dan minum sehingga tercapai pertumbuhan yang optimal

Ciri-ciri DOC sehat :

õ Berat 35-45 gram

õ Bulu kuning mengkilat

õ Kulit kuning kemerahan dan berminyak

õ Pusar tidak basah dan tidak berwarna kuning

õ Pada perut tidak ada warna kehitaman

õ Tidak loyo dan bergerak lincah

Syarat-syarat agar DOC tumbuh optimal

õ Sirkulasi udara harus baik

õ Cukup minum dan pakan

õ Suhu sesuai dan tidak padat

õ Cahaya harus cukup serta Vaksinasi tepat

Tanda-tanda kondisi brooding yang ideal :

ö Ayam harus dalam keadaan yang nyaman, tidak kepanasan atau kedinginan.

Atur pemanas sesuai dengan kebutuhan ayam

ö Tempat makan dan minum harus selalu terisi dalam kondisi bersih, dengan ratio

sesuai umur ayam

ö Jaga kecukupan oksigen dengan mengatur ventilasi tirai dan pelebaran

ö Jumlah pemanas

    1. Konvensional : 1 pemanas untuk 500 ekor
    2. Infrared : 1 pemanas untuk 1000 ekor
    3. Suhu pemanas dapat diturunkan sekitar 2 derajat celcius setiap 4 hari
    4. Pada umur 14-21 hari dimana kandang telah dipakai penuh, suhu kandang harus dipertahankan dalam kondisi ideal untuk ayam.

Hal-hal yang perlu dilakukan sebelum dan sesudah DOC tiba :

ö Nyalakan pemanas minimal 4 jam sebelum DOC datang

ö Siapakan air minum dan pakan dalam brooder sebelum ayam datang

ö Keluarkan DOC dari box dan tempatkan kedalam brooder secara merata

ö Lakukan perhitungan dan penimbangan berat DOC secara sample

ö Hindari aktivitas yang dapat menimbulkan keributan didalam kandang karena hal tersebut untuk memberikan kenyamanan dan waktu bagi DOC untuk mengenali tempat makan dan minum

ö Untuk kandang yang lingkungan relative ribut bisa digunakan musik dalam

proses pemeliharaannya.

Syarat-syarat air minum :

ö Harus bersih dan selalu tersedia

ö Tempat minum sesuai standar (manual 1:30, otomatis 1:70 )

ö Ketinggian tempat minum adalah setinggi tembolok ayam

ö Amati konsumsi air minum, apakah konsumsi minum sesuai dengan kebutuhan

standar

ö Amati selalu sumber asal air apakah terjadi penurunan kualitas air atau debit air

ölakukan clorinasi rutin 1-3 ppm, kecuali saat pengobatan dan vaksinasi

ö pH standar 6,5-7,5

Contoh : - Jika pH terlalu BASA bisa ditambah dengan asam cuka

- Jika pH terlalu ASAM bisa ditambah dengan soda kue

Pengaruh suhu terhadap perbandingan ratio air : pakan

Temperatur oC

Ratio air : Pakan

4

1.7:1

15

2:1

26

2.5:1

Normal Ratio 2 : 1

Suhu ideal dalam tempat minum 10 -12 oC

Tujuan pemberian pakan :

N Feed intake tercapai

N Pertumbuhan maksimal

N Keseragaman

N FCR

Langkah-langkah pemberian pakan

N Perhatikan jumlah tempat pakan

N Lakukan secara rutin pengayakan untuk membuang sekam yang tercampur pada tempat pakan

N Perhatikan tempat pakan, patokan tinggi tempat pakan sejajar dengan punggung ayam

N Jika suhu lingkungan terlalu panas usahakan pemberian pakan pada waktu suhu rendah

N Lakukan pengecekan setiap hari apakah feed intake bisa tercapai atau tidak

N Amati pertambahan BW untuk memantau apakah FCR sudah sesuai dengan standart atau belum dan untuk mengevaluasi faktor-faktor lainnya.

Culling


Seleksi dan pengafkiran adalah dua istilah yang menyatakan pekerjaan yang sama, yaitu memilih individu-individu dari salah satu kelompok ayam akan tetapi sasaran pemilihan individu ayam berbeda atau bertolak belakang.

Culling atau pengafkiran ialah memilih individu ayam yang tidak produktif dan ayam-ayam yang afkir dikeluarkan dari kelompok-kelompok ayamdan tidak dipelihara lain lalu dijual.

Culling harus dilakukan secara kontinyu dengan penuh dedikasi dan bertanggung jawab artinya jangan sampai melewati batas yang dapat menimbulkan kerugian.

Keuntungan dari culling adalah :

(1). Kepadatan ayam persatuan luas kandang akan berkurang, sehingga ayam yang produktif akan senang serta akan nyaman berproduksi

(2). Pengurangan kemungkinan adanya penyakit menyebar dari ayam yang tidak produktif keayam yang produktif

(3). Pengurangan pemakaian tenaga kerja

(4). Penambahan uang masuk dari hasil penjualan ayam afkir

(5). Jumlah ransum yang dibutuhkan perhari berkurang

Beberapa faktor yang harus diperhatikan pada saat pengafkiran untuk mencapai hasil ekonomis dan memuaskan peternak terlebih dahulu harus mengetahui jenis ayam, komposisi dan kwalitas ransum yang dipakai, berapa banyak pakan yang telah diberikan, apakah kelompok ayam itu pernah atau sedang terserang penyakit serta harus mengetahui umur ayam, produksi, pemeliharaan masa muda dan mulai bertelur karena semua faktor ini mempengaruhiberat badan, waktu dan ukuran rontok bulu dan sifat-sifat lain dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan culling.

Waktu culling dapat dilakukan setiap waktu dan intensifikasi pekerjaan terutama pada waktu harga telur rendah atau harga ransum terlalu tinggi. Untuk menjaga ayam didalam kandang tidak ribut dan tidak sulit menangkapnya, culling dilakukan pada sore hari atau malam hari. Juga culling dilakukan secara berkala pada ayam-ayam yang mulai ganti bulu.

Perkandangan



I. KANDANG DAN PERALATAN

1. Pendahuluan

Managemen perkandangan memegang peran yang penting dalam pemeliharaan ayam ras, baik broiler (ayam pedaging) maupun layer (ayam petelur). Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih jenis kandang ayam pedaging dan peralatan kandang yang sesuai. Kandang harus ekonomis dari hal biaya, mempunyai daya tahan dan lingkungan yang nyaman dan aman bagi ayam.

Kandang merupakan tempat tinggal ayam dan tempat ayam beraktifitas sehingga kandang yang nyaman (comfort zone) sangat berpengaruh pada pencapaian produktivitas sehingga akan diperoleh pertumbuhan optimal dan menghasilkan performa yang baik.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul kandang dan peralatan, diharapkan:

§ Mengetahui kandang ayam yang ideal, baik dilihat dari lokasi maupun konstruksi

§ Mengetahui tipe-tipe kandang broiler

§ Mampu menyiapkan kandang yang nyaman dan peralatan yang aman untuk ayam

§ Mampu mengoperasionalkan peralatan kandang

3. MATERI PEMBELAJARan

3.1. Disain Kandang dan Faktor-Faktor yang perlu diperhatikan.

Untuk membuat dan merencanakan konstruksi kandang ayam pedaging maka yang pertama harus dilakukan adalah memilih tempat yang mempunyai penyaluran air dan udara cukup lancar.

Faktor-fakor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang, yaitu:

1. Struktur kandang

Atap :

§ Bahan atap yang baik cepat menyerap dan menghantarkan panas. Berdasarkan pengalaman genting lebih baik dari pada seng atau asbes,

§ Atap kandang harus menjulur keluar agar dapat melindungi bagian halaman kandang sehingga dapat mengurangi cahaya panas pada dinding kandang,

§ Atap bentuk monitor menjadikan sirkulasi udara lebih lancar sehingga kandang menjadi lebih sejuk. Selain itu juga membantu mengeluarkan debu dan amonia dari dalam kandang

Dinding :

§ Dinding kandang berfungsi membatasi ayam agar tidak berkeliaran, melindungi ayam dari hembusan angin maupun hewan pemangsa (predator).

§ Untuk kandang sistem terbuka bahan dinding dapat berupa bilah bamu atau kawat harmonika.

Lantai :

§ Lantai berfungsi sebagai tempat berpijak sekaligus tempat penampungan kotoran.

§ Penggunaan lantai renggang (slat) sebagai lantai kandang broiler menyebabkan sirkulasi udara lebih baik dan mengurangi kontak antara ayam dengan kotoran. Ketinggian lantai renggang (slat) dari tanah minimal 1,25 m.

2. Jarak antar kandang

Jarak antar kandang minimal 1 kali lebar kandang atau ± 7 m. Jarak kandang yang sempit berakibat sirkulasi udara kurang baik apalagi jika terdapat tanaman yang tinggi.

3. Arah kandang

Arah kandang yang baik membujur dari timur ke barat atau sebaliknya. Tujuannya mengurangi intensitas sinar matahari masuk ke dalam kandang. Sinar yang masuk sedikit tapi lebih kontinyu.

4. Pagar pengaman

Pagar mengelilingi seluruh lokasi kandang berfungsi membatasi masuknya hewan lain ataupun orang yang tidak berkepentingan.

3.2. Macam-macam Kandang Ayam :

Berdasarkan konstruksi lantainya, kandang ayam broiler dapat dibedakan menjadi:

1. Sistem lantai rapat (Full litter)

Kandang sistem ini mempunyai lantai rapat yang diatasnya ditaburi bahan organik yang disebut litter. Bahan yang digunakan untuk litter harus memenuhi syarat yaitu : harus kering, daya serap tinggi (porous), tidak berbau dan tidak berdebu. Oleh karena itu bahan yang sering digunakan untuk litter biasanya adalah sekam, potongan jerami, serutan kayu, rumput kering dan lain-lain.

Keunggulan kandang full litter, antara lain :

Ÿ dapat memelihara semua jenis ayam (broiler, layer, broiler/layer breeder),

Ÿ mengurangi problem kaki lecet bagi ayam ,

Ÿ mengurangi kanibalisme dan biaya investasi awal relative lebih murah.

Namun kelemahannya adalah rawan terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan kualitas litter termasuk penyakit coccidiosis, cacing dan lain-lain, rawan terhadap heat stress dan kepadatan kandang per m2 rendah.

2. Sistem lantai renggang (Full slat)

Kandang sistem ini mempunyai lantai renggang, terbuat dari bilah bambu, kayu atau kawat yang diatur pada jarak tertentu sehingga kaki ayam tidak terperosok. Keunggulan kandang full slat yaitu: kotoran ayam jatuh ke kolong kandang sehingga lantai tetap kering dan tidak kotor. Hal ini dapat mengurangi resiko terkena penyakit yang berhubungan dengan kotoran dan litter. Selain itu, tekanan stress karena panas (heat stress) berkurang dan kepadatan kandang lebih tinggi. Investasi awal relative lebih mahal dan tidak memungkinkan digunakan untuk memelihara broiler breeder.

3. Kombinasi litter dan slat

Lantai kandang ini sebagian berlantai rapat dan sebagian berlantai renggang. Pada bagian yang berlantai renggang diletakkan tempat pakan dan minum. Kotoran ayam (feces) lebih banyak berada di bawah lantai renggang (slat) daripada di litter. Kandang ini baik digunakan pada peternakan pembibitan ayam.

4. Sistem Kandang Koloni (Bateray Cage)

Merupakan kandang individu dan digunakan untuk memelihara ayam petelur (layer) produksi. Konstruksi lantai renggang dan miring, sehingga kotoran jatuh ke bawah lantai sedangkan telurnya akan bergulir keluar sehingga terbebas dari upaya pematukan telur dan memudahkan pengambilan telur.

Secara garis besar dikenal beberapa type kandang ayam:

1. Kandang sistem terbuka (open house system)

2. Kandang sistem tertutup (close house system)

  1. Kandang terbuka pada bagian depan
  2. Kandang dengan dinding tirai
  3. Kandang panggung
  4. Kandang diatas kolam

7. Kandang dengan koridor ditengah

Kandang Sistem Panggung

Kandang broiler yang banyak ditemukan di Indonesia adalah kandang terbuka dengan sistem lantai renggang (Full Slat) atau system panggung yang mempunyai rancang bangun sebagai berikut:

a. Panjang 50 – 100 m dengan lebar 7 – 10 m. Kandang dengan lebar lebih besar, mengakibatkan pengeluaran udara kotor (air flushing) berjalan lambat.

b. Ketinggian kandang 4 -5 m dengan atap monitor.

c. Bahan kandang dipilih yang menghasilkan efek konduksi paling rendah dan mengisolasi panas paling optimal. Pemilihan bahan kandang berpengaruh terhadap terjadinya heat stress,

d. Untuk memperlancar pertukaran udara dalam kandang, membantu mengeluarkan amonia, CO2 dan kelembaban dari dalam ke luar kandang ditambahkam blower atau kipas angin.

3.3. Peralatan Kandang

1. Sistem Pemanas

Untuk membuat suhu dalam kandang stabil maka digunakan berbagai system pemanas. Dengan bertambahnya usia, maka ayam dapat mengembangkan kemampuan mereka untuk mengatur suhu badan secara sendiri. Oleh karena itu kurang lebih 14 hari, pemanas ruangan akan menjadi sumber pemanas utama.

Berbagai sistem pemanas yang biasa digunakan peternak untuk pemeliharaan DOC (Day Old Chicken = anak ayam umur sehari) dan anak ayam adalah:

a. Lampu Bohlam/dop

Digunakan untuk menghangatkan sejumlah kecil DOC dengan cara menggantungkan lampu bohlam 60 atau 100 watt. Fungsi bohlam lebih kearah penerangan karena untuk pemanas membutuhkan energi yang besar sehingga dari segi biaya tidak menguntungkan. Disamping itu, diperlukan pemanas alternatif untuk mengantisipasi terjadinya listrik padam dan juga bohlam mudah pecah. Kelebihan menggunakan bohlam adalah tidak membutuhkan oksigen, tidak beresiko kebakaran dan mudah diatur untuk memperoleh panas yang dibutuhkan.

b.Lampu dan kompor minyak tanah

Sumber pemanas lain yang digunakan adalah lampu minyak tanah dan kompor. Lampu minyak tanah merupakan pemanas sederhana yang digunakan untuk menghangatkan sejumlah kecil DOC. Sedangkan kompor merupakan satu rangkaian seperti yang digunakan penjual bakso keliling dilengkapi dengan seng/plat besi yang digantung diatasnya. Bila kompor dinyalakan akan memanasi seng sehingga panas yang dihasilkan bisa memanasi area yang lebih luas.

Keduanya mempunyai kelemahan, yaitu beresiko tinggi menyebabkan kebakaran sehingga membutuhkan pengawasan lebih banyak, menghasilkan CO2 sehingga memerlukan ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara dan harga minyak tanah yang mahal. Namun kelebihan pemanas ini investasinya murah, juga berfungsi sebagai penerangan dan tidak terpengaruh pemadaman listrik.

c. Tungku batu bara dan tungku serbuk kayu

Prinsip kerja keduanya relatif sama yaitu tungku yang diisi batubara atau serbuk kayu. Bedanya bila menggunakan batubara bentuk tingku bila diisi akan menyisakan ruang untuk sirkulasi udara sedangkan bila diisi serbuk kayu harus dipadatkan namun dengan bantuan cetakan akan terbentuk saluran yang fungsinya juga untuk sirkulasi udaya (O2) yang membuat api bisa menyala.

d. Pemanas infra merah (gas)

Dengan bahan bakar gas (LPG), api akan membakar keramik sampai membara. Bara inilah yang menghasilkan infra merah

Dari berbagai sumber pemanas tersebut yang paling aman adalah pemanas infra merah berbahan bakar gas (infra red heater) dengan berbagai merek, diantaranya merk Gasolek atau IGM karena memiliki keunggulan :

Ÿ Dilengkapi dengan alat pengaman (safety device) yang berfungsi mengamankan dengan menghentikan supply gas jika terjadi padam nyala api, sehingga bisa mencegah terjadinya kebakaran kandang.

Ÿ Tinggi rendahnya suhu dapat diatur berdasarkan kebutuhan dan kondisi kandang.

Ÿ Cara mengoperasikan mudah, efesien dan daya tahan peralatan lebih lama (5 tahun) dibanding pemanas lain masa pakainya hanya 1 tahun.

Ÿ Berdasarkan perhitungan, biaya operasionalnya lebih murah dibanding pemanas minyak tanah maupun batubara. Biaya LPG Rp 768/e, minyak tanah Rp 882/e dan batu bara Rp 826/e (Trobos, Juli 2007).

2. Tempat pakan

Pembagian pakan dan dekatnya jarak tempat pakan (feeder) dengan unggas merupakan hal penting untuk mencapai target tingkat konsumsi pakan. Sistem pemberian pakan :

a. Tempat pakan manual; berbagai macam tempat pakan manual yaitu:

Ÿ tempat pakan memanjang (long feeder), dengan standar 5 cm/ekor

Ÿ tempat pakan bundar (round feeder), dengan standar 2 cm/ekor

Ÿ tempat pakan nampan (tray feeder), umumnya digunakan minggu pertama dengan standart pada hari I yaitu 1 nampan untuk 100 ekor .

b.Tempat pakan otomatis (Chain feeder dan pan feeder)

Tempat pakan nampan digunakan pada fase brooding yang secara perlahan-lahan diganti dengan tempat pakan gantung. Untuk mencegah pakan tumpah bentuk tempat pakan mempunyai “bibir” serta jeruji agar ayam tidak mengais pada tempat pakan; tinggi tempat pakan digantung tapi piringannya masih menempel di lantai; pengisian pakan sepertiga tinggi piringan.

2. Tempat minum

Penyediaan air yang bersih dan dingin secukupnya merupakan hal yang utama untuk memperoleh pertumbuhan broiler yang baik.

a. a. Tempat minum manual

Tempat minum berupa long drinker atau round drinker harus digantung dan pastikan tinggi bibir tempat minum sejajar dengan bagian punggung ayam bila ayam bediri. Tempat minum ini harus memiliki sekurang-kurangnya 1 cm/ayam.

b.Tempat minum otomatis

Tempat minum yang banyak digunakan adalah tempat minum bulat baik manual maupun otomatis dengan bentuk menyerupai bel (automatic bell drinker), Nipples, drink cups, hanging automatic waterer. Ketinggian tempat minum diatur setinggi punggung ayam,demikian pula tinggi air pada tempat minum yang diatur sesuai besar ayam. Pada tempat minum otomatis kebutuhan tersebut bisa diatur dengan mudah.

3.4. Pengelolaan Kandang dan Peralatan Pasca Panen

Diakhir masa pemeliharaan, semua ayam dikandang harus dikeluarkan dan seluruh semua aktivitas produksi berhenti. Masa tersebut dikenal dengan masa istirahat kandang atau masa kosong kandang. Pemeliharaan ayam broiler diatur dengan system all in all out (ayam masuk dan keluar secara bersamaan) yang bertujuan memotong siklus penyakit sehingga meminimalkan serangan penyakit pada periode berikutnya.

Kegiatan persiapan kandang untuk menyiapkan kandang layak huni sebagai berikut:

1. Mengeluarkan sisa-sisa pakan

Sisa-sisa pakan tidak dapat digunakan untuk pemeliharaan periode selanjutnya, karena telah disimpan terlalu lama sehingga mungkin berjamur atau mengandung spora jamur. Selain itu kontaminasi penyakit mungkin sekali terjadi.

2. Litter dan kotoran segera dikeluarkan dari lingkungan kandang.

3. Semua peralatan dikeluarkan, dicuci atau dibersihkan kemudian didesinfeksi.

3. Debu maupun sarang laba-laba yang menempel pada atap dan dinding dibersihkan.

4. Bersihkan kotoran yang menempel pada celah-celah slat yang sulit dijangkau

5. Cuci seluruh bagian kandang dengan detergent, semprot dengan air bertekanan tinggi, bilas sampai bersih. Kotoran dan sabun dapat mempengaruhi kerja desinfektan

6. Bersihkan sisa-sisa kotoran dikolong maupun sekitar lingkungan kandang

7. Desinfeksi kandang

Setelah tahapan desinfeksi kandang selesai, saatnya istirahat kandang. Istirahat kandang minimal selama 14 hari dihitung mulai saat kandang didesinfeksi.