Penentuan kualitas bahan makanan

Kandungan Nutrisi Dalam Pakan

Pemberian pakan harus tepat dan efisien untuk menghasilkan itu diperlukan faktor penentu yng harus diketahui yaitu pengetahuan mengenai kandungan zat makanan yang tersedia dan besarnya kebutuhan ternak akan kebutuhan zat makanan. Ransum secara umum didefinisikan sebagai campuran dari berbagai bahan makanan yang diberikan kepada ternak untuk mencukupi kebutuhannya dalam waktu tertentu, kandungan gizi pakan yang baik untuk ayam diantaranya adalah :

A. Karbonhidrat

Karbonhidrat adalah sumber tenaga/energi untuk setiap aktivitas di dalam dan gerak ayam. Sumber karbohidrat antara lain jagung, sorgum, dan dedak padi. Energi diperlukan untuk semua kativitas kehidupan ayam, seperti gerakan jamtung, transmisi rangsangan saraf, menjaga tekanan darah dan otot, penyerapan kembali di dalam ginjal, sintensi protein dan lemak.

B. Lemak

Lemak terdiri dari tiga elemen, yaitu karbon, hydrogen, dan oksigen. Namun, porsi karbon dan hydrogennya lebih besar dibandingkan dengan karbonhidrat, sehingga lemak mepunyai kemampuan menghasilkan panas 2.25 kali dibandingkan dengan karbohidrat. Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga. Selain itu juga sebagai pembawa vitamin A, D, E, dan K karena vitamin-vitamin itu larut didalamnya. Kelebihan karbohidrat ditimbun di bawah kulit tubuh sebagai lemak. Jadi, kekurangan lemak bisa diisi oleh karbohidrat. Di dalam pakan, porsi lemak disajikan dalam jumlah lebih sedikit. Jika dalam pemberian lemak berlebihan akan menyebabkan ayam menjadi gemuk sehingga saluran reproduksinya terganggu, demikian pula dengan produksi telurnya dan ayam akan mencret karena kelebihan lemak tersebut tidak semuanya dapat dicerna lalu dibuang sebagai kotoran.

C. Protein

Protein adalah bahan organik yang tersusun secara komplek, terdiri dari asam amino dengan sifat berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan bagian-bagian tubuh ayam, mengantikan jaringan-jaringan tubuh yang rusak, serta untuk berproduksi. Kandungan protein tersebut secara garis besar terdiri dari unsur karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen. Di samping itu, biasanya juga ada unsur sulfur dan fosfor. Dalam penyusunan pakan, protein yang tertera adalah protein kasar yang dapat diindetifikasikan dengan cara mengetahui semua unsur nitrogen yang terdapat dalam pakan. Banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan dan kebutuhan protein pada ayam pembibit.

Bagi ayam protein berfungsi untuk pertumbuhan dan pergantian jaringan jaringan , perkembangan bulu, menghasilkan energi dan produksi lemak, produksi, serta reproduksi. Defisiensi protein bisa mengakibatkan pertumbuhantergangu, pertambahan berat badan relative lambat, produktivitas menurun, timgkat fertilitas jelek, dan bulu banyak yang rontok.

Berdasarkan sumbernya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein yang berasal dari hewan (protein hewani) dan protein yang berasal dari tanaman (Protein nabati).

(1) Protein hewani

Protein yang berasal dari hewan mempunyai nilai hayati yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein yang berasal dari tanaman. Faktor yang menyebabkan superioritas protein hewani adalah

(1). Tingkat Ca dan P yang berasal dari tulang dalam suplemen protein hewan

(2). Vitamin B kompleks, terutama riboflavin, yang terdapat dalam susu bubuk dan hasil ikutan mentega (whey).

(3). Vitamin B12 yang terdapat di dalam semua bahan makanan yang berasal dari hewan, tetapi tidak terdapat dalam tanaman

(4). Asam amino metionin dan lisin yang terdapat di dalam protein hewani (ikan, telur, dan susu)

Sumber protein hewani antara lain tepung ikan, hasil ikutan daging dari pejagalan (meat scrap).

(2) Protein nabati

Komposisi protein yang dianjurkan dalam penyusunan ransum adalah 1/3 bagian berupa protein hewani dan 2/3 bagian berupa protein nabati. Pada ayam-ayam bibit (petelur maupun dwiguna dan pedaging), defisiensi protein atau sebuah asam amino esensial yang ringan hanya dapat menyebabkan penurunan besar telur. Bila defisiensi atau asam amino esensial menjadi menghebat, produksi telur menjadi sangat menurun. Ayam menjadi kehilangan berat badan dan terjadi molting/luruh bulu. Defisiensi protein atau asam amino yang hebat menyebabkan luruh bulu keseluruhan dan produksi dan produksi telur sama sekali terhenti disertai rusaknya jaringan-jaringan tubuh dan kehilangan berat badan.

D. Mineral

Ayam tidak dapat membuat mineral sendiri. Karenanya ,mineral harus disediakan dalam pakan dengan perbadingan yang tepat dan dalam jumlah yang cukup. Mineral ada yang dibutuhkan dalam jumlah besar (macromineral) yaitu kalsium, fosfor, natrium, kalium, dan klor. Kalsium dan fosfor merupakan bagian utama dalam pembentukan tulang. Natrium dan kalium berfungsi mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh ayam. Sementara itu, klor berfungsi memproduksi asam hidroklorik untuk pencernaan. Mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut mineral mikro (micromineral). Meskipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit, mineral mikro ini sama pentingnya karena bisa berfungsi sebagai enzim atau hormon.

E. Kalsium (ca) dan fosfor (P)

Mineral ini berperan dalam pembentukan tulang dan kulit telur. Agar Ca dan P bisa bekerja efisien, perlu adannya vitamin D dalam jumlah yang cukup. Kekurangan mineral Ca,P dan vitamin D akan menimbulkan gangguan.

(1). Kaki ayam menjadi lemah, paruh menjadi lunak, sendi-sendi membengkak, jalannya kaku dan paralise (lumpuh)

(2). Kulit telur tipis, mudah pecah, dan produksi bisa terhenti

(3). Pertumbuhan bulu berkerut-kerut

(4). Sumber Ca dan P antara lain tepung tulang, kapur, dan kulit kerang.

F. Seng (Zn)

Mineral seng perlu ditambahkan sebanyak 75 mg pada setiap gram makanan. Kekurangan Zn akan menyebabkan pertumbuhan ayam terganggu, nafsu makan hilang dan dalam keaadaan kronis menyebabkan kematian.

G. Vitamin

Vitamin berfungsi sebagai zat pengatur di dalam tubuh. Peranannya antara lain mempertahankan kesehatan tubuh dan meningkatakan produksi. Vitamin dikelompokkan menjadi vitamin yang larut di dalam lemak dan vitamin yang tidak terlarut di dalam air.

0 Responses